Start: | Mar 20, '11 7:00p |
End: | Mar 20, '11 10:00p |
Location: | Hard Rock Cafe |
Meskipun memiliki fokus pada talen lokal, Interlude juga menampilkan bintang internasional. Pada 20 March 2011, Interlude akan menghadirkan Scott Henderson Trio. Diharapkan tiga komunitas blues, jazz, dan guitar akan hadir memeriahkan acara ini.
Acara yang di organisir oleh Beyond productions dan Indonesian Blues Association (Ina Blues) ini akan mematok harga tiket sebesar IDR 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) yang bisa dipesan via WartaJazz Ticket Box dengan cara mengirimkan order anda via email ke sales@wartajazz.net atau bisa menghubungi 021-8310769.
Ina Blues sukses menggelar acara Jakarta Blues Festival sejak 2008. Sedang Beyond productions, yang terdiri dari Chico Hindarto, Masmo, dan Cak Hend adalah figur yang tak asing dalam dunia Jazz. Chico Hindarto lewat Chico & Ira Productionsnya telah sukses menggelar sejumlah konser antara lain Pat Metheny Group, Yellowjackets, David Benoit, Acoustic Alchemy, Tuck & Patti, Spyro Gyra, Matt Bianco, John Pattitucci, E.S.T., Robben Ford, Tommy Emmanuel, Gary Burton & Eddie Daniels, Special EFX, dan Scott Henderson & Gary Wills/Tribal Tech. Sementara Masmo dan Cak Hend dikenal sebagai anggota personil dari Notturno yang banyak manggung dan berpartisipasi disejumlah pertunjukan musik tanah air.
Lebih jauh soal Scott Henderson
Lahir tahun 1954, Scott Henderson tumbuh di masa ketika blues-rock sedang jaya-jayanya. Perjalanan musikalnya selama bertahun-tahun bisa ditapaki dari Florida Selatan dimana ia bermain disejumlah kelab dan memainkan apapun mulai dari Led Zeppelin sampai James Brown. Dalam proses menggauli instrumenya ia terpengaruh pada banyak musisi sebut saja Jimmy Page, Jeff Beck, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, dan gitaris blues kenamaan Albert King dan Buddy Guy.
Meski Henderson mengklaim dirinya seorang pemain blues-rock player, namun pengaruh jazz-lah yang membawanya pada gaya bermain dan berkomposisi yang membuatnya terkenal.
Usai menamatkan sekolah di Florida Atlantic University, ia pindah ke Los Angeles dan mulai bermain serta rekaman bersama Chick Corea’s Elektric Band bersama violinist Jean-Luc Ponty, bassist Jeff Berlin. Ia juga bersama Weather Report-nya Joe Zawinul.
Henderson kemudian membentuk band Tribal Tech tahun 1984 bersama bassist Gary Willis dan setelah sembilan album yang dipuji, album terbaru “Rocket Science” dirilis oleh label ESC/Tone Center pada November 2000, Henderson telah membuktikan dirinya seorang pemain dan komposer kelas dunia.
Tahun 1991, namanya dipilih oleh Guitar World sebagai #1 Jazz Guitarist dan Januari 1992 ia kembali ditasbihkan sebagai #1 Jazz Guitarist dalam poling tahunan majalah Guitar Player.
Album solo perdananya “Dog Party”, menjadi titik kembalinya ia ke akar musiknya memenangkan best blues album tahun 1994 dimajalah Guitar Player. Album blues keduanya untuk Mesa/Bluemoon Records dikerjaka bersama vocalis legendaris Thelma Houston. “Tore Down House” dirilisApril 97 dan dianugerahi empat bintang dalam review di Jazz Times, Guitar Player, Guitar, Guitar Shop, dan L.A Jazz Scene Magazines.
“Well to the Bone”, karya ketiga Henderson sebagai leader adalah trio yang kini sedang aktif melakukan tour keliling bersama bassis Travis Carlton dan Alan Hertz pada drums. Trio ini tur secara ekstensif di USA, Europa, Amerika Selatan dan Jepang, memainkan musik dari album blues hingga musiknya Tribal Tech.
Scott juga telah merilis dua album bersama bassist Victor Wooten and ex – Journey / Vital Information leader Steve Smith on drums bertitel ”Vital Tech Tones”.
Scott Henderson juga seorang pengajar di Musician Institute di Hollywood dan kerap menulis kolom untuk Guitar Player, Guitar World dan Guitar School Magazines.
Kedatangan Scott Henderson ke Indonesia akan didampingi Allan Hertz (drum) dan Travis Carlton (bass).
diambil dari: WartaJazz
Jazz saves the world!
ReplyDeletenonton kowe
ReplyDeleteIyo, kaaro jeng ayu. Nonton rak?
ReplyDeleteBelum tahu lagi males keluar rumah
ReplyDeletehuu...kirain hasil review menonton..
ReplyDeleteHahahahahahhh ndakk jd nonton ran capek
ReplyDelete