Skip to main content

Don't Blame It On Matt Bianco!






Matt Bianco. Boleh dibilang daya tarik utama saya nonton JJF tahun ini adalah karena grup ini memastikan diri untuk tampil setelah tahun 2008 lalu batal karena alasan teknis. Flash back sedikit saat tahun 1991 mereka mengeluarkan single "Fire In The Blood", itulah awal saya penasaran sama grup ini. Sebelumnya "Don't Blame It on That Girl", "Half A Minute" dan "More Than I Can Bear" memang sudah digemari di Indonesia pertengahan 80an. Hingga saat ini telinga saya memang akrab dengan lagu - lagu mereka yang sedikit berwarna latin.Tibalah saya di hari pertama ajang JJF 2009. Setelah puas dengan penampilan jason Mraz, buru - buru makan malam dan langsung bergegas dengan beberapa teman menuju plenary hall untuk menyaksikan penampilan Matt Bianco yang sudah saya tunggu tunggu sekian lama. Dalam hati saya harus benar - benar ada di depan panggung, tidak boleh terlewatkan kesempatan emas ini. Kerumunan orang di depan pintu plenary hall yang menunggu Matt belum terlalu banyak, iseng kami bertanya kepada penjaga di pintu keluar, dan beruntung mereka mempersilakan kami untuk masuk ke koridor di depan plenary. Duduk - duduk menunggu hingga bosan, akhirnya nekat atas ajakan teman kami putuskan masuk ke plenary hall. Tampak Matt Bianco masih melakukan check sound, dan gedung masih sepi karena memang seharusnya penonton berkumpul di luar. Dan akhirnya ketika pintu dibuka untuk penonton, kami sudah berada tepat di bawah mic nya Mark Reilly. Sekilas saya sapukan pandangan ke sekeliling plenary hall, baik tribune atas maupun yang di bawah semua dipadati penonton. Ternyata penggemar Matt Bianco lumayan banyak.


Dengan jas hitam dan kemeja warna merah, Mark Reilly melantunkan "Dancing in The Street" sebagai nomor pembuka. Dan segera plenary hall gegap oleh beat - beat jazz latin grup ini. Nomor "Half A Minute" dibawakan oleh Suzane sang backing vokal menggantikan posisi Basia yang sudah lama hengkang. Walaupun agak kurang nendang tapi suara Suzane cukup mewakili karakter Basia. Untuk selanjutnya nomor - nomor andalan dimainkan "Blame It On That Girl", "Yeh Yeh", "Sneaking Out The Back Door" hingga "Sunshine" nomor hits milik Osibisa tahun 70an yang mereka bawakan kembali tahun 95 juga dimainkan. Saya tidak terlalu ingat berapa lagu yang dimainkan yang saya ingat wajah - wajah penonton tampak sangat terpuaskan. Bahkan seorang ibu muda di samping saya nampak berkali - kali melayangkan blowing kisses kepada sang peniup trumpet, dan berkali - kali pula mereka nampak melakukan komunikasi lewat mata. Sungguh hari pertama JJF kemarin walaupun cuman bisa nonton dua pertunjukan tapi saya benar - benar puas, terlebih karena akhirnya saya bisa nonton langsung penampilan Matt Bianco. jadi jangan salahkan Matt Bianco kalo saya ngotot untuk dapat posisi di depan panggung. Thanks to JFP.


Sedikit tentang Matt Bianco
Band asal Inggris yang dibentuk tahun 1983 ini mengusung irama jazz latin, dan populer di Indonesia dekade 80an. Dibentuk oleh Kito Poncioni, Mark Reilly dan Danny White, dan kemudian mengajak gabung penyanyi jazz asal Polandia, Basia. Setelah album pertama yang berjudul "Whose Side Are You On?" yang mencetak hits untuk lagu "Half A Minute" selesai dibuat, Basia dan Danny White hengkang dari grup dan digantikan oleh Mark Fisher di posisi keyboard hingga kini mereka terkenal sebagai duo Mark Reilly & Mark Fisher. Basia & Danny sempat kembali bergabung di tahun 2004 untuk pembuatan album Matt's Mood.

Berikut daftar album Matt Bianco:
* 1984 - Whose Side Are You On? (UK Albums Chart #35)
* 1986 - Matt Bianco (UK #26)
* 1988 - Indigo (UK #23)
* 1991 - Samba in Your Casa
* 1994 - Another Time Another Place
* 1995 - Gran Via (German edition)
* 1995 - Gran Via + 5 (Japanese edition + 5 extra tracks)
* 1997 - World Go Round (first Japanese edition)
* 1998 - World Go Round (second Japanese edition + Lost in You 1997)
* 1998 - World Go Round Spanish Version (third Japanese edition + 5 new tracks in Spanish)
* 2000 - Rico
* 2002 - Echoes
* 2004 - Matt's Mood
Sekarang ini mereka sedang mempersiapkan album baru yang akan dirilis pertengahan tahun ini. Nantikanlah kehadirannya!



trivia: darimanakah asal nama Matt Bianco? dan siapakah yang tidak bisa saya ambil fotonya karena ketutupan speaker? kirim jawaban anda lewat sms ke 7998 ketik MB spasi jawaban. Anda akan mendapat ucapan terimakasih dari saya.

Comments

  1. sumringah tenannn yg baju merah ituuuu ...

    ReplyDelete
  2. yang pake kaos merah gambar nogo. ndrenges jaya banget deh!

    ReplyDelete
  3. siapa nama backing vokal nya yg cewe ??? Suzaneeeeeeeeeee... *bikin kuis sendiri jawab sendiri* hehehhee

    ReplyDelete
  4. lagu apa to iki??? ra mudeng *sambil nembang dhandanggulo*

    ReplyDelete
  5. kok ngaranku luwih bagus sing klambi abang (jembar) kuwi yo

    ReplyDelete
  6. asyik ya kiss kita joget2nya...really enjoy the show...
    gw sukaaaaa yg maen terompet ituuuuuuuhhhh....

    ReplyDelete
  7. aku nyomot foto2nya buat aku aplot di mp ku ya kiss....suwun ..muacch

    ReplyDelete
  8. jawab yg satu ah :
    MB Matt is in fact "a made up spy, a secret agent"

    horeee! hadiahnya tiket terusan JJF 2010 *girang*

    ReplyDelete
  9. Dont Blame it on That Girl.....
    Ssungguhnya lagu ini menjadi pertalian saya dengan Kiswasono aka Kiss JD
    Gini ceritanya....
    Satu sore, belasan tahun yang lalu.... saya berkunjung ke rumah teman, di Semarang.
    Terdengar alunan lagu yang riang, senang dan enak banget..... Tak lama, terdengar seorang penyiar menyebut judul lagunya "Dont Blame it on That Girl, dari Matt Bianco"
    Suara penyiarnya juga saya suka.... rupanya itu adalah suara Luki, dari 105.1 Suara Sakti FM Semarang.
    Lagu itu dan penyiar itu yang menginspirasi saya untuk juga segera mendaftar ke Suara Sakti FM. Alhamdulillah, diterima dan 4 tahun lebih saya siaran di sana dan bersahabat dengan Luki.
    Sebagai tanda suka, siaran pertama saya menggunakan lagu Dont Blame It on That Girl ini.
    Lalu apa hubungannya dengan si pemilik MP ini?
    Luki, yang penyiar idola itu, menikah dengan kakaknya Kiswasono.
    Demikian, pertalian saya, Kiss dan Matt Bianco :)

    *setuju, Matt Bianco adalah salah satu yang terbaik di JJF 2009*

    ReplyDelete
  10. radio ini keramat betul ya uda? selain uda dan pakdhe kiz... SSFM juga menalikan saya dengan uda, pakdhe, gusye, lila.

    ReplyDelete
  11. hadiahnya peramping jidat bisa langsung diambil skrg vie di kantor jfp simprug

    ReplyDelete
  12. hahahahahahah lagu2nya matt bianco iramanya setipe kok sama dandang gulo, kapan lo manggung di jjf bem?

    ReplyDelete
  13. yoi en pas banget di depan dan lagu2 hits keluar semua bikin assoyyyyy

    ReplyDelete
  14. jgn girang dulu din udah bayar DP blom bwt tiket jjf 2010?

    ReplyDelete
  15. hahahaha darin mantab cerita nostalgianya mari ngibing lagi mumpung dont blame it on that girl msh diputer!

    ReplyDelete
  16. radio ini juga sering menangin gw kalo ada kuis hahahahahaahahahahhhhhhh

    ReplyDelete
  17. masih canggihan lo lah dhi kalo bikin reportase, pake apal liriknya segala malah!

    ReplyDelete
  18. aku tadi liat di showbiz news.. yang ditayangin pas sunshine day! dan perasaan aku liat pakdhe deh ngibing kepala dan peyut goyang2 :D

    ReplyDelete
  19. oiya betul kuwi aku, sebelahku ono cah wedok rambute rewo rewo kribo... nah kuwi mbak eny. podo2 nganggo klambi abang

    ReplyDelete
  20. aku seneng aransemene sunshine day! luwih hip... nek sing osibisa kurang ngangkat nggo goyang

    ReplyDelete
  21. iyo le, lagian sing osibisa nuansa 70an-e jik kenthel dadi kanggo kuping saiki gak penak

    ReplyDelete
  22. yeps... luwih mending kc and the sunshine band... dats the way aha aha i like it! aha aha....

    ReplyDelete
  23. kenapa ya lagu 'Macumba' dari album 'Samba In Your Casa' ngga dibawain? apa karena lagu itu hit di Indonesia saja di tahun 1991-92?

    ReplyDelete
  24. tapi cha cha cuba yg hits di jepang malah dimainin yak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pelepasan atau Penglepasan?

Liat - liat poto yang diunduh oleh Sdri. Mayah barusan, walaupun belum menjadi polemik tetapi ada beberapa sentilan dari sdr.Tampah dan sdri. Yayi mengenai pemakaian kata Penglepasan yang tampak pada spanduk. Setelah saya cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia online, kata penglepasan memang tidak masuk sebagai khasanah kosa kata Bahasa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri kata tersebut memang terlanjur banyak dipakai untuk mengekspresikan perbuatan melepas atau berpisah dengan anak didik yang sudah lulus masa sekolahnya. Mengapa bisa sampai terdapat kata Penglepasan padahal menurut kaidah penulisan kata Bahasa Indonesia yang benar pada saat kata dasar dengan awalan huruf L diberi awalan pe seharusnya tidak berubah bentuk? Mari kita lihat arti kata pelepasan dalam KBBI: pe·le·pas·an (n) 1 proses, cara, perbuatan (hal dsb) melepas(kan); 2 pemecatan (dr tugas); 3 dubur; anus; 4 Geo pengurangan atau penghilangan awan, baik secara alami maupun secara buatan; berawal dari arti nomor 3 di ...

BOKIR

Beberapa hari yang lalu saya dapat sms dari seorang teman di Yogya yang berbunyi: "Mas, msh mau golden gak?" Yups Golden Retriever, anjing idaman saya selain Rottweiler. Buru - buru saya kontak orang rumah sekedar diskusi ini itu nya. Tampak nada bergairah dari penghuni rumah walaupun bingung apa jadinya nanti seandainya si Golden ketemu sama Mamet. Akhirnya diputuskan untuk konsultasi sama dokter pribadi mas Mamet, dan mendapat jawaban yang kira - kira begini: "untuk tahun - tahun awal, mereka mungkin akan sering berantem. Tetapi sesudahnya mereka akan baik - baik saja. Yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa Golden itu jenis anjing yang gak bisa kesepian. Dia harus diajak bermain dan harus selalu ditemani. Ada kenyataan bahwa dia  bisa mati kesepian" JLEB! Langsung kebayang tampang melas golden retriever minta diajak jalan - jalan. Sementara kami belum tentu bisa ngajak dia jalan - jalan atau main karena kesibukan masing - masing. Lha wong kami kalo kete...

Kuningan Village #Sketch

Baru ngeh kalo di pedalaman area Kuningan, di belakang Setiabudi Building ada tempat jajan bernama Kuningan Village. Lokasi tepatnya sih deketan sama Rumah Sakit Aini. Saya lihat makanannya lumayan banyak, ada Japanese, Chinese, Western dan tentu saja makanan lokal. Kuningan village ini konsepnya mirip foodcourt di mall - mall gitu, hanya saja dia kemas lebih comfy dengan tempat duduk dan penerangan yang nyaman, ada yg indoor ada pula outdoor sambil menikmati udara sekitar. Meskipun outdoor jangan takut kehujanan, krn letaknya masih di teras. Jujur hari Selasa  kemarin adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di sini, itupun atas usul seorang kolega yang ngajak meeting sambil makan. Kebetulan pas saya datang parkiran penuh, jadi karena sudah ditunggu meeting saya buru-buru menyerahkan mobil ke petugas Valet (kalau tidak salah biayanya 20rb rupiah). Teman yang sudah sampai duluan sudah memesan aneka hidangan dim sum sebagai pembuka buat kami berempat. Dim sum standar seperti...