Skip to main content

Ritual Kala Berkumpul

di tanganku sudah ada tiga buah kartu kecil2 dengan bulatan bulatan merah yg menggoda...
dua buah di kiri membentuk kombinasi yg memuaskan
sembilan!
satu buah di kanan tinggal menunggu pasangan yang pas..
koin seratus perak dijatuhkan oleh sang bandar
jantungku berdetak riang sambut tantangan sang bandar
seratus perak? maaf kombinasi kartu di tangan saya tidak semurah itu
selain menjatuhkan satu koin atas tantangan bandar, kutambahkan satu koin seratus perak lagi
nilainya jadi dua ratus!
bandar dan tiga pemain lain pun menerima tantanganku
satu kartu dibagikan kepada masing2 kami
penuh penghayatan kubuka pelan2
mukaku sontak memerah
apa yg kuharapkan tdk demikian kenyataannya
kombinasi kartu di kedua tanganku sekarang adalah 9 dan 1
satu?! angka yg kurang gahar utk menggertak lawan
untuk menutupi rasa malu kutantang lawan dengan sebuah koin seratus perak
bagai bisa membaca pikiranku, seorang lawan menggertak kami dengan sebuah koin limaratus perak
aku mundur
satu lagi pemain mundur
bandarpun demikian
sang penantang membuka kombinasi kartu miliknya... 8 dan 7
astaga! bahkan ia tak memiliki unsur sembilan di kartunya!
seharusnya aku yang menang!
tanpa dikomando kami tertawa mengutuk kebodohan kami
dan sang penantang tersenyum puas berhasil mengelabuhi lawan2nya, dan ia pun menjadi bandar utk putaran berikutnya

itulah permainan ritual kami disaat berkumpul di rumah ibu
lawan2 yg kuceritakan di atas tak lain adalah kakak2ku atau sahabat2 kami
permainannya tidak terlalu penting, tapi kebahagiaan kami berkumpul berkelakar dan bercerita lah yang tak ternilai harganya
mendekati lebaran nanti akan banyak lagi kakak yg pulang ke rumah ibu
bahkan adikku yg tahun lalu absen, tahun ini berjanji pulang
semakin banyak yg pulang, semakin banyak teman lama yg datang
berarti semakin banyak permainan yg akan digelar

kyu kyu, sam gong, cap sa, dom, truf, remi, atau sekedar minuman/cangkulan...
tak sabar ingin segera memainkannya

kakak2ku.. sahabat2ku...
besok aku harus balik ke jakarta, tapi tanggal 18 oktober insyaallah sudah di Semarang lagi
tanggal berapa kalian pulang ke semarang?
kutunggu

 

 

Semarang, 7 oktober 2006

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jojing Lapanpuluhan

Temu kangen member Lapanpuluhan kembali digelar jumat kemarin 4 Desember 2009. Acara yang bertempat di Luv Dine & Bar, Citywalk Sudirman ini sedianya berlangsung pada pukul 19.00, namun karena Jakarta diguyur hujan sore harinya hingga banyak hadirin yang terlambat, maka acara diundur menjadi pukul 21.00. Rinto A. Navis bertindak selaku MC malam itu, membuka acara dengan ramah tamah sesama member dan kuis - kuis memori seputar 80an. Setelah itu dilanjutkan dengan suguhan musik - musik nge-beat 80an dan jojing bersama. Terimakasih kepada panitia penyelenggara: Titi Suwondo - Ketua Penyelenggara Rinto - Host/MC Noval , Dini & Owenk - Acara Baihaqi - Humas Ali & Unggul - Kontributor Kuis Telkomsel, Esia, Axis & Irvan - Sponsor doorprizes Tak lupa terimakasih kepada Apey atas surprise kedatangannya hingga acara makin heboh. Sampai jumpa di acara Lapanpuluhan berikutnya!

[Obrolan Warteg] Gaji TNI/Polri

Iseng - iseng buka - buka Wiki kok dapet ginian... GAJI TNI/POLRI Keputusan berdasar SE 3/2007 tentang gaji PNS, TNI, dan Polri per bulan (diambil dengan MKG maksimum): Pangkat TNI AD Pangkat TNI AL Pangkat TNI AU Pangkat Polisi Gaji (Rp) Jenderal Laksamana Marsekal Jenderal 2,512,800.00 Letnan Jenderal Laksamana Madya Marsekal Madya Komisaris Jenderal 2,436,600.00 Mayor Jenderal Laksamana Muda Marsekal Muda Inspektur Jenderal 2,362,800.00 Brigadir Jenderal Laksamana Pertama Marsekal Pertama Brigadir Jenderal 2,291,100.00 Kolonel Kolonel Kolonel Komisaris Besar 2,221,700.00 Letnan Kolonel Letnan Kolonel Letnan Kolonel Ajun Komisaris Besar 2,154,300.00 Mayor Mayor Mayor Komisaris 2,089,000.00 Kapten Kapten Kapten Ajun Komisaris 2,025,700.00 Letnan Satu Letnan Satu Letnan Satu Inspektur Satu 1,964,300.00 Letnan Dua Letnan Dua Letnan Dua Inspektur Dua 1,881,300.00 Pembantu Lettu Pembantu Lettu Pembantu Lett...

Anakku Masuk TK!

Anakku masuk TK! itu kata emak gw pas gw masuk sekolah pertama kali. Inget banget kejadiannya waktu itu seperti biasa ikut kebangun dan nungguin emak gw sibuk dengan urusan pagi harinya persiapan mo ngantor. Karena lapar dan diluar ada seorang bapak penjaja kue bolang-baling** , gw dengan akal seorang bocah umur 4 tahunan memberanikan diri minta dibelikan kue itu sebagai sarapan... Seperti yang sudah gw duga emak gw menolak dengan halus, tapi kali ini jawabannya lain gw malah disuruh mandi dan bilang duit jajannya buat sekolah hari itu. Samar-samar gw inget seorang pembantu datang dan narik tangan gw untuk mandi. Gw mandi dengan pikiran masih bingung.. "kok malah sekolah?".. Jujur gw gak kepikiran sekolah bakal menakutkan atau menyita waktu main gw, gw sih biasa aja. tapi yg gw pikirin saat itu kenapa kue bolang baling harus diganti dengan sekolah? Sekolah gw adalah "TK Kuncup Harapan" yang notabene adalah punya tetangga gw sendiri dan letaknya pun cuman berjarak...